Rabu, 04 Mei 2011

Kamu Lebih Pintar Dariku

65. KAMU LEBIH PINTAR DARIKU

Semua tokoh masyarakat tahu bahwa Nasruddin adalah orang yang pintar dan bijaksana. Mereka lalu mengangkatnya sebagai guru sekolah abgi putra-putra mereka, supaya kelak mereka menjadi anak-anak yang pintar.

Suatu hari, seorang anak pejabat pulang ke rumah setelah setengah hari belajar menuntut ilmu pada Nasrudin. Sang ayah mengujinya dengan pelajaran-pelajaran yang diterimanya. Ternyata dia bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik. Sudah tentu sang ayah senang bukan main dan merasa kagum. Saking senangnya, ia mengirimkan sekaleng roti kepada Nasrudin sebagai hadiah.

Kiriman itu diantar seorang pelayan dan sampai di tujuan keitka Nasrudin tengah memberikan pelajaran pada murid-muridnya. Padahal sebentar lagi dia harus pergi melayat orang mati. Ketika hendak berangkat, Nasrudin berpesan kepada mereka.

Aku letakkan sekaleng roti ini di atas rak buku. Kalian jangan sekali-kali mencicipinya, karena makanan ini dikirimkan khusus untukku. Boleh jadi, roti itu mengandung racun. Jadi kalian bisa mati kalau berani mencicipinya. Dan aku sebagai guru kalian pasti akan dituntut dan dipenjarakan.

Merasa yakin murid-muridnya mau mendengar pesannya, Nasruddin berangkat melayat jenazah seorang kenalannya. Dengan diam-diam, seorang kemenakan Nasruddin ikut mendengan pesan tersebut. Dia tahu bahwa ucapan pamannya hanya sekedar gertakan agar rotinya tidak ada yang memakan. Maka selagi pamannya tidak ada, ia gunakan kesempatan itu dengan baik. Dia turunkankaleng roti dari atas rak buku. Kemudian, ia mengajak murid-murid meamkannya bersama. Seorang murid mencoba mengingatkan:

Kalian tidak dengar kata guru kalau roti dalam kaleng itu beracun? Jangan dimakan kalau tidak ingin mati konyol.

Tetapi peringatan itu tidak digubris sama sekali. Mereka tetap nekad memakannya beramai-ramai sampai habis. Setelah itu, kemenakan Nasruddin duduk di kursi pamannya yang biasa digunakan ketika mengajar, dan tanpa sengaja ia memecahkan tempat tinta yang ada di sana. Pada saat itulah Nasruddin datang. Dia marah sekali melihat tempat tintanya pecah dan sekaleng rotinya disantap habis.

Siapa yang melakukan ini?” tanya Nasruddin.

Semua murd menunjuk pada kemenakannya.

Mengapa kamu pecahkan tempat tinta dan kamu habiskan rotiku? Akan aku patahkan tulangmu,” kata Nasruddin.

Kemenakan Nasruddin itu menangis, dan sambil terisak ia bercerita:

Begini ceirtanaya, paman. Ketika taadi aku sedang mengambil penaku yang terjatuh, tanpa sengaja aku menyenggol tempat tinta Paman sehingga jatuh dan pecah. Aku bingung atas kejadian itu. Aku tidak tahu harus bagaimana menghadapi Anda, dan menjawab pertanyaan Anda. Aku yakin Anda pasti akan marah, Anda akan menghajarku dan mematahkan tulangku. Tiba-tiba muncul keinginanku untuk bunuh diri dari pada harus menerima sanksi hukuman dari Anda.

Aku makan roti yang Anda letakkan di atas rak buku, karena aku dengar dari Anda roti itu beracun. Ketika mengunyah sepotong, aku pejamkan mataku sambil menunggu ajal kematian. Celaka, dasar nasib yang kurang baik aku belum mati juga.

Nasruddin memang sangat marah karena tempat tintanya pecah dan sekaleng rotinya disikat habis. Tetapi dia tidak tega setelah mendengar cerita kemenakannya tadi.

Kamu ternyata lebih pintar dariku,” kata Nasruddin dengan pasrah.

0 Responses to “Kamu Lebih Pintar Dariku”

Posting Komentar

All Rights Reserved Humor Sufi | 2011